Rabu, 02 September 2009

Berikan Value, Bukan Produk


Berikan Value, Bukan Produk
By Joko Susilo

Kunci menghasilkan penghasilan besar adalah kemampuan menciptakan ‘value’. Ada ‘sesuatu’ yang mampu menarik orang agar mau membelanjakan uangnya untuk membeli barang yang anda pasarkan. Karena sebetulnya konsumen tak pernah peduli dengan produk anda. Yang mereka pedulikan hanyalah ‘value’, nilai, atau manfaatnya.
Memang ada jurus-jurus untuk melariskan dagangan. Seperti kalau dalam affiliate program, ada trik bagaimana menarik pengunjung, menjaring pembeli dalam dua hari, 7 langkah menarik pengunjung, atau cara menggaet pelanggan setia.

Namun, semua jurus itu menjadi tak ada artinya bila produk anda tak punya ‘value’. Ibaratnya seperti singa ompong yang ketika mengaum bukannya menakutkan tapi malah terlihat menggelikan. Produk yang anda tawarkan bukannya meninggalkan kesan positif, tapi malah membuat kabur pembeli.
So, perhatikan ‘value’ produk anda.
Mengenai ‘value’, anda bisa memberikannya secara langsung. Maksudnya langsung melekat pada produk yang ditawarkan. Misal, produk anda mempunyai 100 macam manfaat yang bisa langsung dirasakan pemakai. Namun bisa pula secara tak langsung. Misal dengan menyediakan layanan setelah pembelian seperti konsultasi gratis seumur hidup dan lainnya.

Tapi apapun yang anda lakukan, yang penting inti aktivitasnya adalah menciptakan ‘value’. Serta, jangan lupa, pesan ‘value’ produk anda itu harus tersampaikan kepada konsumen.
Tak sulit sebetulnya konsep mengenai ‘value’ ini. Siapapun bisa melakukannya. Termasuk ANDA. Tapi sayangnya tak banyak orang yang sadar pentingnya peran ‘value’ ini. Sehingga tak heran kalau penghasilan mereka menjadi macet bin mampet.
Biasanya, mereka yang kurang memperhatikan ‘value’ ini mengidap dua ‘penyakit’. Salah satunya penyakit terlalu banyak merenung untuk menghasilkan uang.

Mereka yang biasanya mengidap penyakit pertama ini biasanya keluh kesahnya terlontar seperti ini: “Saya bingung. Setiap hari saya sudah memikirkan bisnis saya, menuliskan tujuan bisnis saya, membayangkan apa yang saya inginkan, dan berupaya menarik penghasilan sebanyak-banyaknya. Tapi apa yang saya dapat? Yang bisa diraih hanya secuil. Dan bahkan tak mampu menutupi pengeluaran saya. Sampai saya harus berhutang ke tetangga dan saudara sampai makin lama utang saya kian menumpuk. Saya juga sudah menuliskan apa yang saya alami dalam buku catatan harian saya untuk memacu diri. Tak lupa pula saya berdoa serta terus menambah ilmu. Tapi tak ada perubahan. Sampai rasanya saya kehilangan harapan. Apa dosa saya?”
Memang betul merenung itu penting. Saya tak bermaksud menyebut refleksi diri sebagai aktivitas keliru. Tapi yang perlu disadari merenung saja tak cukup. Selama anda hanya melakukan refleksi diri tapi tanpa dibarengi tindakan nyata maka UANG TIDAK AKAN PERNAH MENGALIR KE KANTONG ANDA

Menulis catatan harian dan merenung mungkin sangat penting bagi anda. Saya pun kadang-kadang melakukannya. Tapi yang perlu dipahami, kegiatan itu tak memberikan apapun untuk orang lain. Jangan pernah mengira saat anda bermeditasi atau merenungkan nasib bisnis anda tiba-tiba segepok uang atau selembar cek turun dari langit.
Jika anda ingin mendapat uang, yang anda butuhkan adalah menciptakan ‘value’ dan menyampaikannya kepada orang yang tepat.
No value, no money, Itu yang perlu anda ingat. Pikirkanlah !
Bayangkan anda tengah melihat rumah terbakar. Lantas anda mendekatinya. Tapi begitu sampai di dekatnya anda tak melakukan apa-apa. Yang anda lakukan hanya menonton dan merasa ikut bersedih atas kejadian tersebut.

Sementara api terus berkobar tanpa ampun melalap seisi rumah. Dan anda masih sibuk sendiri dengan pikiran anda yang bertanya-tanya apa penyebabnya. Saya jamin, pasti rumah itu akan ludes terbakar di depan mata anda.
Seperti itu pula yang terjadi kalau misalnya anda tengah mengalami kesulitan keuangan. Ketika situasi makin sulit, tapi anda malah sibuk dengan diri anda sendiri. Dan tidak melakukan aksi nyata untuk keluar dari kondisi tak nyaman itu. Saya jamin pasti kondisi anda tak berubah atau bahkan menjadi lebih buruk.
Dalam kasus kebakaran di atas, sebenarnya yang anda butuhkan hanyalah menyiramkan air ke titik-titik api. Dan bukan sibuk bertanya pada diri sendiri. Begitupun ketika anda sedang dilanda kondisi keuangan yang buruk, yang anda butuhkan adalah ACTION! Bukan malah banyak merenung yang tak tentu ujungnya itu.

Penyakit terlalu banyak merenung untuk menghasilkan uang termasuk salah satu penghambat uang masuk ke kantong anda. Karena dengan begitu, anda sibuk dengan diri sendiri sehingga tertahan untuk melakukan tindakan nyata.
Saatnya BERUBAH. Hentikan aktivitas yang hanya tertuju pada diri anda sendiri. Saatnya menatap dunia nyata dan melangkah dengan tubuh tegap. Saatnya memanfaatkan energi anda untuk aksi-aksi nyata.
Patut disadari, tubuh kita adalah komponen penting untuk menghasilkan uang. Inilah kesadaran awal yang perlu kita tanamkan. Sehingga dengan begitu kita perlu menjaga kesehatan kita baik-baik dan mempergunakannya lewat aksi nyata agar uang bisa mengalir lancar pada diri kita.
Sebab uang merupakan hasil dari tindakan. Dan bukan hasil angan-angan. Kalau anda hanya sibuk merenung dan tidak melakukan apa-apa, pasti tak ada uang yang mau melekat ke kantong anda.

Sejak dulu, kekuatan aksi tak terbantahkan sudah terbukti menjadi pendorong terwujudnya kenyataan. Kalau anda masih menahan diri untuk tidak melakukan apa-apa, maka pasti perubahan hidup yang anda idamkan tidak akan pernah terjadi.
Aksi atau tindakan nyata bukan berarti segalanya harus anda lakukan sendiri. Tapi bisa pula dengan memanfaatkan alat bantu. Misal untuk bepergian ke suatu tempat, tentu anda tak harus jalan kaki. Tapi bisa mengendarai sepeda motor atau mobil yang bisa mempercepat anda sampai ke tempat tujuan.
Yang penting, anda harus memiliki kemauan. Tanpa kemauan, sekalipun anda punya berbagai alat bantu, tapi tak akan pernah ada tindakan.
Selain terlalu banyak merenung, ‘penyakit’ kedua yang bisa menghambat uang mengalir pada diri anda adalah terlalu fokus menghasilkan uang, tapi mengabaikan menciptakan ‘value’.

Maksudnya?

Banyak orang yang fokus bahkan sangat fokus menghasilkan uang. Tapi di saat bersamaan mereka mengabaikan perhatian pada orang-orang lain.
Mereka yang mengidap ‘penyakit’ ini biasanya keluh kesahnya seperti ini: “Saya telah berupaya keras menghasilkan uang, tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Saya sudah memposting ratusan artikel di blog. Judul-judulnya saya pilih yang terbaik. Pemilihan keyword-nya pun betul-betul saya cermati. Saya telah mencoba Adsense, text link ads, affiliate progam, dan banyak cara lainnya seperti terdapat dalam 10 Sumber Penghasilan Blog yang mengalir deras ke kantong. Di awal memulainya, traffic saya memang berkembang. Tapi kemudian perlahan dan pasti mulai menurun. Saya sudah melakukan banyak hal, tapi uang yang saya cicipi belum sebanding. Apa salah saya?”
Kurang lebih sama dengan ‘penyakit’ pertama, inti persoalannya adalah selalu hanya berfokus pada diri sendiri. Tak ada ‘value’ yang diberikan pada orang lain. Patut dipahami, content bukan ‘value’. Iklan bukan ‘value’. Dan affiliate program juga bukan ‘value’.
Kalau anda masih selalu sibuk dengan berbagai aktivitas yang hanya tertuju pada diri sendiri dan mengabaikan perhatian pada pengunjung atau konsumen anda, saya yakin ada banyak orang yang bisa melakukannya lebih baik dari pada anda. Dengan begitu pasti anda sudah kalah bersaing. Karena itu tak cukup lagi hanya mengandalkan cara-cara tadi. Yang anda perlukan adalah menciptakan ‘value’ di setiap aktivitas anda dan mengalirkannya pada orang-orang lain. Jadikan penciptaan ‘value’ untuk orang banyak sebagai titik tolak aktivitas anda.

Kalaupun selama ini anda mungkin sudah sudah bisa mengalirkan uang dengan cara yang hanya terfokus pada diri sendiri tadi, tapi saya rasa itu tidak akan bertahan lama. Karena yang dicari pengunjung atau konsumen adalah ‘value’.
Dan kalau anda hanya berfokus pada menghasilkan uang, begitu uang tak lagi mengalir maka semangat anda bisa meredup. Sebaliknya, kalau tujuan anda pada menciptakan ‘value’, maka uang akan mengikuti dengan sendirinya.
Anda paham kan?
Memang banyak orang lebih suka mencari uang daripada membuat ‘value’. Padahal kalau mereka sadar, tujuan pertama tadi lebih gampang menghantarkan pada kegagalan. Sedang dengan menghadirkan ‘value’, pengunjung pasti berbondong-bondong mendatangi situs web anda. Dan ini berarti mendekatkan anda pada kesuksesan.
Mulailah berpikir bagaimana anda bisa menghadirkan ‘sesuatu’ yang diinginkan banyak orang di muka bumi ini. Kalaupun saat ini sudah ada yang melakukannya, anda tak perlu pesimis. Asalkan anda bisa menyediakan ‘value’ yang lebih baik, pasti anda akan sukses.

Sebetulnya banyak ‘penyakit mental’ yang membuat uang terhalang mengalir pada diri anda. Tapi dua ‘penyakit’ yang sudah saya sebutkan yang menjadi penyebab utama. Dan saya ulangi lagi, solusinya adalah menghadirkan ‘value’ pada orang lain. Dengan mulai terbiasa bermental menghadirkan ‘value’ untuk orang lain, maka pikiran dan aksi yang anda lakukan akan selalu tertuju pada penciptaan ‘value’.
Anda setuju dengan saya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran, Pendapat, maupun Pertanyaan anda sangat berharga bagi kami untuk evaluasi dan pengembangan lebih lanjut, Insya Allah